Mengenal Daging Meltique, Daging ‘Murah’ yang Mirip Wagyu
Ketika kamu mau mencari wagyu, baik di restoran maupun meat shop, kamu mungkin menemukan istilah meltique bersanding dengan wagyu. Misalnya dalam sebutan ‘daging meltique wagyu’, ‘wagyu meltique’, dan sebagainya.
Kami yakin, itu pasti membuatmu bertanya-tanya. Sebenarnya, meltique itu apa sih? Varian dari wagyu, nama lain dari wagyu, atau daging jenis lain? Agar tak bingung lagi, kami akan memberikan penjelasan lengkapnya untukmu!
Apa Itu Daging Meltique?
Sebenarnya, daging yang berlabel meltique itu bukanlah wagyu. Daging meltique adalah daging sapi biasa yang melalui proses penyuntikan lemak nabati untuk mendapatkan marbling yang mirip wagyu pada daging.
Perlu kamu tahu, ciri khas wagyu terletak pada visual marbling yang menyerupai marmer karena memiliki jaringan lemak halus berwarna putih yang menarik.
Nah, melalui teknik suntik lemak nabati (biasanya menggunakan canola oil) dari biji bunga canola, daging biasa ini bisa menyerupai wagyu. Di Prancis, teknik juga kerap dikenal dengan nama teknik Pique.
Di level pemilik resto atau meat shop, istilah daging meltique ini bukan lagi istilah asing. Kebanyakan dari mereka sudah mengetahuinya, namun sayangnya tidak semua yang memberi edukasi secara lengkap kepada konsumen.
Akhirnya, banyak konsumen mengira mereka makan wagyu, padahal yang sebenarnya mereka makan daging yang mirip wagyu (meltique).
Perbedaan Daging Meltique dan Wagyu
Secara look, memang agak sulit membedakan kedua jenis daging ini. Namun di luar look, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan yang sangat kentara untuk kamu pahami.
Berikut ini beda daging meltique dan wagyu!
1. Asal Daging
Semua daging sapi, secara umum dapat melalui proses meltique. Hal ini berbeda dengan wagyu, karena wagyu hanya berasal dari sapi ras unggulan Jepang yang pengembangbiakannya melalui proses ketat. Bahkan, setiap sapi wagyu melalui proses uji genetika ketika hendak kawin.
2. Kandungan gizi
Karena berasal dari sapi reguler, maka kandungan gizi daging dengan proses meltique sama dengan sapi pada umumnya. Hal ini jelas berbeda dengan wagyu yang terkenal dengan kandungan asam lemak tak jenuh serta omega 3 dan 6 yang lebih tinggi.
3. Harga daging
Mengolah daging sapi biasa melalui proses meltique tidak memakan biaya terlalu besar, jadi harga daging meltique biasanya relatif murah. Kamu sudah bisa mendapatkannya dengan harga sekitar 100 ribu rupiah per-kilo. Sementara wagyu yang asli, harganya bisa 4 sampai 8 kali lipat dari itu.
Apakah Daging Meltique Aman Dikonsumsi?
Dengan fakta sebenarnya bahwa meltique adalah daging wagyu ‘imitasi’, lantas apakah daging meltique berbahaya? Bagaimana jika kita memakannya, apa tidak ada efek samping yang akan timbul?
Sebagaimana sudah kami singgung, bahan dalam proses meltique adalah lemak nabati dari minyak kanola yang sumbernya adalah biji bunga kanola.
Faktanya, minyak kanola masuk dalam kategori pangan yang aman untuk kamu konsumsi. Bahkan, dalam dunia medis, minyak ini terkenal memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh. Sebut saja untuk menyehatkan jantung, mengontrol kolesterol, hingga mengurangi peradangan.
Jadi, sebenarnya makan daging ini aman-aman saja. Tak ada zat berbahaya apapun, karena secara tujuan proses meltique hanya digunakan untuk mengubah tampilan pada daging, terutama marbling.
Tapi tentu, ketika kamu mengkonsumsinya, kamu harus sadar bahwa itu adalah meltique dan bukan wagyu.
Cara Membedakan Daging Wagyu dan Daging Meltique
Meskipun masih ada pedagang yang jujur menyebutkan bahwa yang mereka jual adalah daging meltique, namun ada juga yang sebaliknya. Mereka menjualnya dengan tetap memakai label wagyu. Tentu, ini akan sangat merugikan kamu sebagai konsumen.
Lalu, bagaimana cara agar tidak terkecoh? Ada tiga caranya!
1. Melihat harga
Dunia sudah mengenal wagyu sebagai daging premium. Dengan rangkaian proses pengolahannya yang rumit, ketat, dan memiliki standar kualitas tinggi, wagyu harganya pasti mahal dari daging sapi reguler.
Baca Juga: Ternyata, Ini 7 Alasan Kenapa Daging Wagyu Harganya Mahal!
Jadi, kalau kamu menemukan ada yang jual wagyu tapi harganya seperti daging biasa, kamu perlu menaruh curiga.
2. Menjadi konsumen kritis
Sayangnya, banderol harga mahal tak otomatis memastikan bahwa daging yang dijual itu bukan meltique, melainkan wagyu asli. Kamu harus kritis.
Misalnya, dengan mempertanyakan asal-usul wagyu yang mereka jual, “Asalnya dari negara mana? Brand-nya apa? Apakah memang benar wagyu?”
Berbeda dengan daging biasa, wagyu punya asal-usul yang jelas dan pasti penjualnya ketahui.
3. Membeli di Steak Hotel by Holycow
Cara ketiga ini adalah yang paling praktis. Kamu tinggal beli saja di Steak Hotel by Holycow. Sebagai restoran dan meatshop dengan reputasi tinggi, wagyu yang Holycow jual sudah pasti asli.
Untuk kamu yang mau pesta steak di rumah, kamu bisa pesan set steak yang didalamnya sudah include seasoning, vegetables, serta sauces. Sementara bagi yang ingin pesta di luar, kamu bisa datang ke cabang-cabang Holycow yang ada di kota-kota besar di Indonesia.
Penutup
Oke, setelah mengetahui fakta bahwa meltique beef itu berbeda dengan wagyu, mudah-mudahan kamu menjadi konsumen yang lebih cerdas ya!
Meski sebenarnya makan daging meltique oke-oke saja, kamu jangan sampai berada pada posisi terkecoh oleh restoran atau meat shop. Oke?
Leave a comment