Home Story Holycow Kitchen Takeover, Hadirkan 3 Kreasi Olahan Daging Dimsthemeatguy di Edisi Perdana

Holycow Kitchen Takeover, Hadirkan 3 Kreasi Olahan Daging Dimsthemeatguy di Edisi Perdana

Baca Artikel asli disini.

Steak Hotel by Holycow! baru-baru ini meluncurkan edisi kolaborasi yang dinamakan Holycow Kitchen Takeover. Restoran yang mengandalkan daging sapi sebagai bahan utama menggandeng Dimas Ramadhan, kreator konten Tiktok dengan akun Dimsthemeatguy, untuk menghadirkan tiga resep terbaru.

Wagyu Steak Sambal Geprek, Black Angus Rib Eye Steak with Bone Marrow, dan Wagyu Burger merupakan rangkaian menu terbaru yang diluncurkan seiring kolaborasi keduanya. Apa keistimewaannya?

Daging wagyu yang dipakai untuk steak disebut memiliki marbling enam. Meskipun termasuk secondary cut, marblingnya tetap tinggi sehingga teksturnya lembut dan juicy. Dipadukan dengan sambal geprek ala Dimas, makin meningkatkan nafsu makan.

Sambal itu kemudian dikombinasikan dengan saus jamur yang creamy untuk menciptakan rasa baru. Steak disajikan ala Indonesia karena dilengkapi nasi, bukan kentang seperti ala Barat.

"Tadinya saat dibilang tambahin mushroom sauce, kupikir aneh kali. Tapi, setelah dicoba, ini enak banget. Kaya ada rasa baru," ujar Dimas seraya menyebut ide menambahkan saus itu datang dari Wynda Mardio, founder Steak Hotel by HOLYCOW!, dalam jumpa pers virtual, Jumat, 2 Juli 2021.

Sementara, menu Black Angus Rib Eye with Bone Marrow tercipta lantaran Dimas mengaku sebagai pecinta daging iga yang lembut. Bone Marrow yang dipakai berasal dari Australia lantaran ingin menghadirkan sumsum yang lebih banyak.

"Kalau sapi lokal itu lebih kecil dan sumsumnya dikit, aku ingin diserok langsung banyak," ujar Wynda.

Menu Ketiga

Menu terakhir merupakan resep andalan Dimas yang paling banyak dilihat di TikTok. Patty yang digunakan dalam burger itu berasal dari daging wagyu seberat 200 gram yang dicincang. Diolah dengan saus spesial, patty-nya berdiameter sekitar 11 cm dengan ketebalan sekitar 6 cm. Teksturnya lembut walau sedikit berserat.

Dimas dan Wynda menggunakan brioche yang lebih buttery dari bun biasa. Burger wagyu disempurnakan dengan red cheddar, thousand island, dan saus khusu, yang bikin gurih dan berisi.

Sepaket burger dilengkapi dengan potato wedges berbumbu minimalis yang dipanggang. Ada pula tomat ceri dan arugula dengan porsi mini. Anda bisa menambahkan porsi serat sendiri agar asupannya lebih seimbang, atau seperti saya, membagi dua burger dengan keluarga karena porsinya relatif besar untuk disantap sendirian.

"Alasannya kenapa pakai brioche, sayang patty-nya pakai wagyu, masa pakai roti biasa," ujar Dimas.

Seluruh menu itu diolah di dapur sentral dan kemudian didistribusikan ke setiap outlet dalam kemasan sesuai porsinya. Pihak outlet hanya cukup mengolah sebentar sebelum dikirimkan ke pelanggan.

PPKM Darurat

Sementara itu, di masa PPKM Darurat, Holycow beradaptasi dengan tidak melayani makan di tempat. Pihaknya hanya melayani pesanan online atau pesan untuk dibawa pulang.

"Sekarang kita hadapi PPKM lagi, sedih sebenarnya, lagi launching kaya gini kan ingin lebih seru. Tapi, tetap bisa takeaway, online bisa, kita siapkan banyak diskon. Jadi, bisa tetap sehat, bahagia, dan kenyang," ujar Wynda seraya menyatakan restorannya sudah tersertifikasi CHSE.

Agar mendapatkan pengalaman menyantap seperti di restoran langsung, Dimas membagikan tips mengolah menu tersebut di rumah. Untuk steak, daging bisa di-sheer maksimal satu menit di atas wajan yang sudah panas agar terkaramelisasi lagi.

"Kalau bone marrow, diangetin di oven sebentar," ujarnya. 

Wynda menambahkan, kolaborasi dengan Dimas merupakan edisi perdana lantaran Holycow Kitchen Takeover akan terus berlanjut dengan menggandeng influencer lainnya. "Kita akan kolaborasi lagi dengan meat enthusiast yang lain. Keinginan kita untuk buat Holycow tetap relevan dan memberikan servis yang baik," ucapnya.

Leave a comment

All comments are moderated before being published