Tradisi Lebaran di Berbagai Negara dan Makanan Khasnya
Mulai dari mudik hingga lomba memecahkan telur, tradisi lebaran di berbagai negara ada bermacam-macam. Masing-masing tradisi punya karakteristik yang unik.
Tapi, selain kegiatannya, pilihan kulinernya pun tak kalah menarik untuk kamu ulik.
Bagaimana tradisi lebaran di seluruh dunia, serta hidangan apa yang biasa disantap? Ini penjelasannya.
5 Budaya Lebaran di Berbagai Negara
Idul Fitri merupakan hari raya suci umat Muslim yang menandakan hadirnya bulan baru 1 Syawal serta berakhirnya periode bulan Ramadhan.
Sejarah singkat perayaan Idul Fitri dimulai sejak kemenangan umat Muslim dalam Perang Badar pada tanggal 1 Syawal, tahun 2 Hijriah.
Kala itu, kaum Muslim tidak hanya menang berperang melawan kaum Quraisy, tapi juga 'menang' melawan dirinya sendiri.
Pasalnya, kaum Muslimin saat itu harus tetap menjalankan ibadah di bulan Ramadhan meski sedang berperang. Jadi, tentunya tidak mudah.
Saat ini, meski dunia semakin modern, makna Idul Fitri tidaklah bergeser.
Inti Idul Fitri tetaplah merayakan kemenangan serta menunjukkan rasa syukur terhadap nikmat Allah SWT. Yang berbeda hanyalah cara merayakannya.
Nah, ini cara masing-masing negara merayakan lebaran;
1. Afghanistan
Afghanistan memiliki tradisi lebaran yang terbilang lain daripada yang lain.
Selepas melaksanakan salat Ied di pagi hari, para laki-laki akan berkumpul untuk melaksanakan Tokhm Jangi, alias perang telur.
Tokhm Jangi adalah perlombaan memecahkan telur rebus milik orang lain. Pemenangnya adalah orang yang telurnya tidak pecah.
Di perlombaan ini, para peserta akan menggunakan pakaian yang murah, bukan pakaian baru yang mahal. Lalu, mereka akan mengoleskan kohl, alias serbuk hitam mirip eyeshadow di matanya.
Sementara itu, para perempuan akan memanggang roti, membuat sup daging, kacang, dan sayuran bernama shorba, serta membuat bolani, yakni roti berisi kentang tumbuk, bawang, dan rempah-rempah.
Seluruh makanan tersebut akan dibawa ke masjid untuk dimakan bersama-sama dengan suasana lesehan.
2. Iceland
Di Iceland, puasa berlangsung selama kurang lebih 22 jam setiap harinya. Oleh karena itu, hari raya Idul Fitri sangatlah dinanti-nanti.
Di hari nan suci ini, komunitas Muslim di Iceland umumnya menggunakan baju terbaiknya, lalu berkumpul untuk melaksanakan salat Ied di masjid di Reykjavik, ibukota Iceland.
Di masjid, selain bercengkrama dan bersilaturahmi, banyak juga yang menyediakan permainan untuk anak-anak. Tak sedikit juga yang saling bertukar kado.
Selain itu, banyak juga yang membawa makanan khas negara masing-masing untuk dimakan bersama-sama. Beberapa menu yang kerap hadir adalah makanan khas Indonesia, Mesir, dan Eritrea.
3. Turki
Tradisi hari raya Idul Fitri, alias Bayram, di Turki sangatlah ramai.
Di hari raya ini, semua orang akan menggunakan pakaian terbaiknya dan bersilaturahmi dengan orang-orang terdekat.
Tak hanya itu, anak-anak akan berkeliling dari rumah ke rumah sembari mengucapkan salam.
Sebagai hadiah, para orang dewasa akan memberikan mereka snack manis berupa lokum, permen kenyal berisi kurma atau kacang-kacangan, atau baklava, kue manis berisi kacang dan bertabur madu.
Selain itu, tak lupa pula disediakan kanafe, kudapan manis dengan isian keju, gula, krim, dan kacang-kacangan, serta kopi khas Turki.
4. Saudi Arabia
Perayaan lebaran di Arab Saudi sangatlah megah dengan adanya berbagai event serta dekorasi lebaran yang sangat mewah.
Seperti di Indonesia, Arab Saudi juga memiliki tradisi saling bersilaturahmi serta memberi amplop.
Namun, uniknya, negara ini juga punya tradisi memberikan beras secara cuma-cuma langsung ke depan pintu orang-orang yang membutuhkan.
Di hari ini, warga Arab Saudi menikmati berbagai kuliner sedap seperti kebab, rebusan daging domba dan sayuran, serta mugalgal, domba goreng yang disajikan dengan rempah dan sayuran.
5. Indonesia
Seperti yang kamu mungkin sudah tahu, lebaran di Indonesia identik dengan tradisi mudik serta pemberian amplop berisi uang.Â
Selain itu, ada juga tradisi halal bihalal selepas pelaksanaan shalat Ied, dimana banyak orang berbaur, bercengkrama, serta saling memaafkan.
Di hari ini, banyak juga orang yang berziarah ke makan orang-orang terkasih, ataupun berkunjung ke rumah sanak saudara yang sudah lama tak ditemui.Â
Untuk melengkapi hari lebaran, banyak orang memasak makanan yang nikmat. Misalnya saja, ketupat dengan opor ayam serta rendang.
Sebagai pelengkap, ada juga kue-kue manis khas Indonesia, serta kudapan kering yang populer seperti kue nastar, puteri salju, hingga kastengel.
Alternatif Makanan untuk Lebaran
Ingin mencari suasana baru dan mengganti menu makanan saat lebaran? Coba sekali-sekali kamu melaksanakan event BBQ di rumah.
Tidak perlu pusing mencari bahan berkualitas, karena Holycow punya solusinya.
Tidak hanya menyediakan daging sapi berkualitas, Holycow punya opsi daging ayam dan daging salmon fillet. Kamu juga bisa memilih berbagai rasa saus cocolan, misalnya saus BBQ, black pepper, mushroom, serta saus spesial Holycow yang tiada duanya.
Tak mau repot? Kamu juga bisa pilih pesan sate maranggi atau sate taichan yang sudah lengkap dengan sambalnya, serta paket burger yang sudah ada rotinya.
Selain itu, ada juga menu ready to eat seperti ayam bakar, dendeng, hingga empal gepuk untuk kamu yang ingin persiapan yang lebih praktis.
Tradisi lebaran di berbagai negara memang berbeda, tapi semangat merayakan dan saling memaafkan tentunya tetap sama. Jangan lupa lengkapi hidangan dengan berbagai menu Holycow agar lebaran kamu semakin bermakna.
Leave a comment