Mengenal Teknik Saute Hingga Keunggulan Untuk Masakanmu
Kamu sering dengar istilah saute? Term ini banyak digunakan di kompetisi memasak atau bahkan vlog memasak di berbagai platform. Nah, saute adalah salah satu teknik memasak yang wajib kamu pelajari di bidang kuliner. Teknik ini bisa membantu kamu mengolah bahan makanan dengan tepat dan lezat.
Yuk, cari tahu lebih jauh tentang asal-usul saute hingga peralatan yang kamu butuhkan untuk melakukannya!
Pengertian dan Asal-Usul Saute
Saute adalah teknik memasak yang mengandalkan panas dan sedikit minyak atau mentega untuk mematangkan makanan. Dalam prosesnya, kamu perlu mengaduk bahan dengan teratur untuk memastikan masakan matang merata.
Saute dari bahasa apa?
Nah, saute sendiri berasal dari kata kerja dalam bahasa Perancis yakni sauter yang artinya melompat. Asal mula istilah ini digunakan mungkin karena adanya desisan dan lompatan yang dihasilkan ketika bahan makanan masuk ke dalam wajan dengan suhu tinggi.
Baca Juga: 5+1 Cara Memasak Daging Steak Biar Empuk dan Juicy!
Beberapa orang mungkin mengira saute dan stir fry itu sama. Padahal keduanya berbeda. Stir fry adalah teknik memasak yang membutuhkan suhu lebih tinggi dan pergerakan lebih konsisten serta cepat dibandingkan saute.
Keunggulan Teknik Saute
Dibandingkan teknik lain, saute memungkinkan kamu untuk memasak daging, sayuran, dan bahan lainnya dengan relatif cepat dan mudah. Uniknya, kecepatan dan kemudahan ini justru membantu untuk menonjolkan cita rasa hidangan yang kamu olah.
Memasak bahan segar dengan sedikit lemak, membuat warna tetap cerah sehingga sangat ideal untuk penyajian. Selain itu, proses saute juga menjadi opsi terbaik untuk mempertahankan nutrisi, tanpa menghilangkan kesegaran bahan.
Keunggulan lain adalah saute lebih sehat daripada menggoreng karena kamu hanya butuh sedikit minyak atau mentega.
Prinsip Dasar Teknik Saute
Sebelum mencoba teknik ini, kamu perlu tahu bahwa prinsip dasar teknik saute adalah:
- Jaga keseimbangan antara jumlah panas dan lemak.
- Gunakan peralatan yang sesuai, seperti wajan dengan permukaan yang luas dan api sedang.
- Persiapkan semua bahan sebelum mulai memasak.
- Bahan hanya boleh masuk setelah minyak panas.
- Pengadukan harus cepat agar bahan tidak gosong.
Beberapa hal di atas menjadi prinsip dasar yang perlu kamu patuhi untuk memastikan makanan matang secara merata. Jika dilakukan dengan benar, kamu bisa mendapatkan tekstur renyah-empuk sempurna untuk sayuran dan rasa gurih yang lezat untuk daging.
Jenis-Jenis Teknik Saute
Kunci dari teknik saute adalah pada panasnya. Terlalu tinggi akan mengakibatkan masakan gosong, sementara terlalu rendah membuat makanan terlihat layu dan kurang fresh. Nah, kamu bisa mengaplikasikan 2 jenis teknik saute di dapur sesuai kebutuhan yakni:
1. Oriental Sauteing
Teknik ini biasanya menggunakan lemak nabati yakni minyak dari kelapa sawit. Pan yang digunakan rata-rata adalah wok yang identik dengan chinese food. Bahan-bahan yang akan di-saute dimasukkan ke dalam wok setelah minyak panas agar aroma dan rasanya keluar dengan optimal.
2. Continental Sauteing
Teknik saute ini biasa menggunakan butter yang terbuat dari lemak susu dan olive oil. Berbeda dengan lemak nabati, butter lebih cepat gosong sehingga kamu hanya perlu menunggu butter meleleh untuk memasukkan bahan makanan. Saute pan, pan frying dan pan bertangkai skillet adalah beberapa alat yang digunakan.
Bahan dan Peralatan yang Kamu Perlukan
Teknik memasak ini tidak bisa kamu lakukan secara asal karena hasilnya tidak optimal. Kamu perlu bahan-bahan dan peralatan yang tepat. Apa saja pilihannya?
1. Bahan untuk Saute
Ada banyak jenis dan contoh makanan sauteing yang bisa kamu praktekkan dengan teknik ini. Pilihannya beragam mulai dari daging cincang, dada ayam, daging babi, ikan, dan sayuran. Beberapa sayuran yang cocok untuk saute seperti zucchini, kacang polong, bawang bombay, jamur, capsicum, dan asparagus.
Pastikan memotong tipis dengan ukuran sama untuk sayuran sejenis dan lebih kecil bagi sayuran yang lebih keras. Khusus untuk sayuran yang keras, kamu juga bisa blanch atau rebus setengah matang sebelum di-saute.
Baca Juga: Mengenal Dry Aged adalah : Proses, Cara, dan Kelebihannya
Sementara itu, opsi terbaik dan teraman untuk protein adalah memilih potongan daging yang mudah empuk. Beberapa olahan daging juga perlu di-braising setelah saute agar matang sempurna.
Ada beberapa jenis lemak atau minyak untuk saute yang bisa kamu gunakan. Pilihan paling umum mungkin minyak dari kelapa sawit. Namun, minyak dengan titik asap tinggi seperti mentega, minyak zaitun, minyak canola, minyak alpukat, dan minyak kacang tanah adalah yang terbaik.
2. Peralatan untuk Saute
Kamu bisa menggunakan skillet, fry pan, ataupun saute pan. Ketiga “wajan” ini punya permukaan dangkal dan lebar. Ukuran paling umum adalah 10 inch. Bahan fry pan-nya sendiri bisa stainless steel ataupun non-stick (anti lengket). Selain itu, kamu juga perlu spatula dari kayu maupun rubber.
Nah, kamu bisa mencicipi berbagai olahan sayur dan bahan lain yang dimasak dengan teknik saute di Steak Hotel by Holycow. Beberapa rekomendasi yang bisa kamu coba adalah Spinach Saute (menu rekomendasi founder Holycow Wynda Mardio), Green Bean Saute, Sweet Corn Saute, dan Mushroom Saute.
Baca Juga: Menguak Perbedaan Grill dan Roast: Panduan Lengkap untuk Pecinta Steak
Steak yang disandingkan bersama olahan sayur dan jamur dengan teknik saute adalah gambaran oasis di tengah gurun. Selain kentang, tumisan sayur dan jamur menjadi side dish favorit di restoran Holycow yang asli. Yuk, agendakan kunjunganmu ke TKP Steak Hotel by Holycow terdekat di kotamu!
Leave a comment